Rabu, 05 September 2012

6 Tahapan Eksekusi Mati Kartosoewirjo di Depan Regu Tembak

1. Makan siang terakhir, perpisahan dengan keluarga

Sebelum pelaksanaan eksekusi, Kartosoewirjo meminta diberi kesempatan makan siang bersama dengan keluarganya. Di foto-foto itu tampak hadir sang istri Dewi Siti Kalsum dan lima orang anaknya, Tahmid Basuki Rahmat, Dodo Mohammad Darda, Kartika, Komalasari, dan Danti
Kartosoewirjo dan keluarga diberikan makan siang rendang Padang. Kartosoewirjo dituliskan di foto itu tidak menyentuh rendang itu. Dia hanya merokok. Dia juga meminta diberi kesempatan untuk menyampaikan pesan terakhir kepada keluarga. Usai bertemu keluarga, Kartosoewirjo kemudian melaksanakan salat taubat.
Kartosoewirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada 1949. Dia ditangkap di Garut pada Juni 1962.

 2. Perjalanan menuju Pulau Ubi

Usai berkumpul untuk terakhir kalinya dengan keluarga, Kartosoewirjo dibawa menuju kapal ke Pulau Ubi tempat pelaksanaan eksekusi. Kartosoewirjo dalam foto juga tampak dibaringkan di salah satu ruangan. Dia juga sempat berpindah ke kapal yang lain yakni kapal LCM menuju Pulau Ubi.
Di dalam kapal, pengecekan kesehatan dilakukan pada Kartosoewirjo. Seorang dokter tampak memeriksa kondisi kesehatan pria kelahiran 1905 di Cepu, Jawa Tengah ini. Kartosoewirjo juga berganti pakaian, kini yang dikenakannya serba putih. Seorang imam dari tentara terus mendampingi Kartosoewirjo.



3. Berjalan menuju tiang eksekusi di Pulau Ubi

Tiba di Pulau Ubi, mata Kartosoewirjo sudah ditutup kain putih. 2 Polisi militer dan sejumlah pria berseragam tentara tampak memapahnya saat menginjakkan kaki di Pulau Ubi. Tangan Kartosoewirjo dalam keadaan terborgol.
Kartosoewirjo kemudian digiring menuju tiang eksekusi. Tangannya diikat ke belakang, dan seorang imam dari tentara membimbingnya untuk berdoa. Seluruh tubuh Kartosoewirjo sudah dibungkus pakaian putih. Dia sudah siap dieksekusi.



4. Tembakan menembus dada Kartosoewirjo

Setelah semua proses persiapan eksekusi selesai, regu tembak bersiap. Ada 12 anggota regu tembak dari Kodam Jaya. Tidak diketahui di senjata mana peluru ada. Setelah komandan regu tembak melapor ke oditur militer, proses eksekusi dilaksanakan.
Dalam hitungan detik, eksekusi mati bagi Kartosoewirjo selesai. 5 Peluru menembus dada kiri Kartosoewirjo. Sang komandan mengambil inisiatif dengan menyalakkan pistol ke arah Kartosoewirjo memastikan sang terhukum tewas.




5. Jenazah dimandikan dengan air laut dan disalatkan

Eksekusi rampung, sejumlah anggota TNI menggotong jenazah Kartosoewirjo untuk dimandikan. Air laut digunakan membasuh jasad sang imam DI/TII. Usai dimandikan jenazah kemudian dikafani dan disiapkan untuk disolati.

3 Anggota TNI dan seorang berpakaian sipil menyolati jenazah Kartosoewirjo. Usai disalati doa pun dipanjatkan bagi pria yang ditangkap di Garut lewat operasi pagar betis TNI ini. Semua proses secara Islam sudah dilaksanakan, jasad siap dikuburkan.


6. Kartosoewirjo dimakamkan tanpa nisan di bawah pohon

Lokasi pemakaman Kartosoewirjo sempat menuai informasi yang simpang siur. Sebelum foto terpublikasi, banyak yang meyakini Kartosoewirjo dimakamkan di Pulau Onrust. Fakta baru lewat foto itu terpapar bahwa Kartosoewirjo dikuburkan di lokasi eksekusi di Pulau Ubi.
Jasad Kartosoewirjo dimakamkan tanpa nisan di bawah sebuah pohon. Sejumlah anggota TNI berdoa di atas makam Kartosoewirjo sebelum bergerak meninggalkan pulau itu. Pihak TNI juga membakar tiang tempat eksekusi dan sejumlah peralatan terkait eksekusi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Sepatu Disini