Sebelum pelaksanaan eksekusi, Kartosoewirjo meminta diberi
kesempatan makan siang bersama dengan keluarganya. Di foto-foto itu
tampak hadir sang istri Dewi Siti Kalsum dan lima orang anaknya, Tahmid
Basuki Rahmat, Dodo Mohammad Darda, Kartika, Komalasari, dan Danti
Kartosoewirjo
dan keluarga diberikan makan siang rendang Padang. Kartosoewirjo
dituliskan di foto itu tidak menyentuh rendang itu. Dia hanya merokok.
Dia juga meminta diberi kesempatan untuk menyampaikan pesan terakhir
kepada keluarga. Usai bertemu keluarga, Kartosoewirjo kemudian
melaksanakan salat taubat.
Kartosoewirjo memproklamirkan
berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada 1949. Dia ditangkap di
Garut pada Juni 1962.
2. Perjalanan menuju Pulau Ubi
Usai berkumpul untuk terakhir kalinya dengan keluarga, Kartosoewirjo
dibawa menuju kapal ke Pulau Ubi tempat pelaksanaan eksekusi.
Kartosoewirjo dalam foto juga tampak dibaringkan di salah satu ruangan.
Dia juga sempat berpindah ke kapal yang lain yakni kapal LCM menuju
Pulau Ubi.
Di dalam kapal, pengecekan kesehatan dilakukan pada
Kartosoewirjo. Seorang dokter tampak memeriksa kondisi kesehatan pria
kelahiran 1905 di Cepu, Jawa Tengah ini. Kartosoewirjo juga berganti
pakaian, kini yang dikenakannya serba putih. Seorang imam dari tentara
terus mendampingi Kartosoewirjo.
3. Berjalan menuju tiang eksekusi di Pulau Ubi
Tiba di Pulau Ubi, mata Kartosoewirjo sudah ditutup kain putih. 2
Polisi militer dan sejumlah pria berseragam tentara tampak memapahnya
saat menginjakkan kaki di Pulau Ubi. Tangan Kartosoewirjo dalam keadaan
terborgol.
Kartosoewirjo kemudian digiring menuju tiang eksekusi.
Tangannya diikat ke belakang, dan seorang imam dari tentara
membimbingnya untuk berdoa. Seluruh tubuh Kartosoewirjo sudah dibungkus
pakaian putih. Dia sudah siap dieksekusi.
4. Tembakan menembus dada Kartosoewirjo
Setelah semua proses persiapan eksekusi selesai, regu tembak
bersiap. Ada 12 anggota regu tembak dari Kodam Jaya. Tidak diketahui di
senjata mana peluru ada. Setelah komandan regu tembak melapor ke oditur
militer, proses eksekusi dilaksanakan.
Dalam hitungan detik,
eksekusi mati bagi Kartosoewirjo selesai. 5 Peluru menembus dada kiri
Kartosoewirjo. Sang komandan mengambil inisiatif dengan menyalakkan
pistol ke arah Kartosoewirjo memastikan sang terhukum tewas.
5. Jenazah dimandikan dengan air laut dan disalatkan
Eksekusi rampung, sejumlah anggota TNI menggotong jenazah
Kartosoewirjo untuk dimandikan. Air laut digunakan membasuh jasad sang
imam DI/TII. Usai dimandikan jenazah kemudian dikafani dan disiapkan
untuk disolati.
3 Anggota TNI dan seorang berpakaian sipil menyolati jenazah Kartosoewirjo. Usai disalati doa pun dipanjatkan bagi pria yang ditangkap di Garut lewat operasi pagar betis TNI ini. Semua proses secara Islam sudah dilaksanakan, jasad siap dikuburkan.
3 Anggota TNI dan seorang berpakaian sipil menyolati jenazah Kartosoewirjo. Usai disalati doa pun dipanjatkan bagi pria yang ditangkap di Garut lewat operasi pagar betis TNI ini. Semua proses secara Islam sudah dilaksanakan, jasad siap dikuburkan.
6. Kartosoewirjo dimakamkan tanpa nisan di bawah pohon
Lokasi pemakaman Kartosoewirjo sempat menuai informasi yang simpang
siur. Sebelum foto terpublikasi, banyak yang meyakini Kartosoewirjo
dimakamkan di Pulau Onrust. Fakta baru lewat foto itu terpapar bahwa
Kartosoewirjo dikuburkan di lokasi eksekusi di Pulau Ubi.
Jasad
Kartosoewirjo dimakamkan tanpa nisan di bawah sebuah pohon. Sejumlah
anggota TNI berdoa di atas makam Kartosoewirjo sebelum bergerak
meninggalkan pulau itu. Pihak TNI juga membakar tiang tempat eksekusi
dan sejumlah peralatan terkait eksekusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar